Pingates NASATEKNIK76: Sistem Diagnosis ECU

Kamis, 05 Juli 2012

Sistem Diagnosis ECU

SISTEM DIAGNOSIS ECU
DESKRIPSI
Sistem diagnosa ini berada di dalam ECU. Jika tejadi ketidaknormalan pada sinyal dari berbagai macam sensor, system diagnosa akan menyimpan kode kerusakaan, check engine lamp di dalam panel instrument akan menyala, dan memberitahu ke pengemudi akan kerusakan tersebut. Jika kerusakan tersebut telah diperbaiki, check engine lamp akan padam.
Jika test terminal dihubungkan dengan earth terminal, untuk mengetahui kode kerusakan yang telah disimpan di ECU akan ditandai dengan berkedipnya check engine lamp pada panel instrument.

CHECK ENGINE LAM
1.      Ketika kunci kontak d Piputar ke posisi ON, check engine lamp akan menyala ( mesin dalam kondisi mati )
2.      Ketika mesin menyala, check engine lamp akan padam, jika tidak padam hal ini menanadakan system diagnosis telah menemukan adanya kerusakan.


PEMBACAAN KODE DIAGNOSIS
1.      Kondisi awal
1.      Tegangan baterai 11 volt atau lebih
2.      Throttle valve tertutup penuh
3.      Seluruh aksesoris dalam keadaan mati
2.      Pembacaan kode diagnosis
1.      Hubungkan test terminal dengan earth terminal dengan kabel seperti gambar ilustrasi
2.      Putar kunci kontak ke posisi ON, hati-hati ! jangan hidupkan mesin
3.      Hasil pembacaan kode diagnosis ditandai dengan berkedipnya check engine lamp
Catatan :
·         Jika kerusakan terdeteksi, lihat “Trouble Shooting According to Diagnosis System”
·         Jika check engine lamp tidak berkedip tetapi tetap menyala, kemungkinan ada kerusakan pada ECU, Untuk itu periksa system sirkuit diagnosis.


PENJELASAN KODE DIAGNOSIS
1.      Indikasi kode normal
Engine check lamp akan menyala selama 0,25 detik setelah kunci kontak di putar ke posisi ON, dan berkedip selama 0,25 detik, lalu padam selama 0,25 detik. Hal tersebut terjadi berulang-ulang.
2.      Indikasi kode kerusakan
1.      Jika hanya 1 kode kerusakan terdeteksi
Kode diagnosis terdiri dari 2 digit. Kedua angka tersebut diindikasikan dengan berkedipnya check engine lamp 4 detik setelah kunci kontak diputar ke posisi ON, check engine lamp akan menyala selama 0,5 detik kemudian mati selama 0,5 detik, setelah berhenti selama 1,5 detik, check engine lamp akan menyala sesuai dengan nomor kode diagnosisnya dan kemudian akan berulang setelah 4 detik berhenti.
2.      Jika beberapa kode kerusakan terdeteksi
Untuk hal ini, kode diagnosis di indikasikan menurut urutannya dan dimulai dari bilangan yang terkecil. Setiap kode diagnosis di indikasikan dengan pola-pola tertentu setelah berhenti selama 2,5 detik diantara keluaran kode diagnosis lainnya. Setelah kode-kode diagnosis tersebut dideteksi, engine check lamp akan padam selama 4 detik, kemudian mendeteksi kembali kode-kode diagnosis tersebut dari awal.

3.      Pembatalan kode diagnosis
Untuk menghapus kode diagnosis yang tersimpan di ECU setelah kerusakan diperbaiki, dapat dilakukan dengan cara melepas kabel dari terminal negative (-) baterai sekurangnya 10 detik pada posisi kunci kontak OFF. ( ketika temperature lingkungan 20º C )


PERHATIAN

1.      Untuk pengukuran tahanan atau tegangan di konektor, masukkan jarum / probe pengukuran dari belakang konektor dengan hati-hati untuk tidak merusak harness pada terminal belakang. Untuk konektor tipe water proof pengukuran dilakukan dengan terminal penghubung pada konektor. Hati-hati, hindari menekan terlalu keras pada terminal penghubung
2.      Saluran bahan bakar memiliki tekanan yang tinggi sekitar 284 kPa, oleh sebab itu bensin akan tumpah keluar jika bagian dari saluran bahan bakar terlepas.
Perhatian !
·               Buang tekanan dalam tangki bahan bakar dengan membuka tutup saluran bahan bakar beberapa saat.
3.      Tchometer connection
Hubungkan tachometer probe untu pengukuran pada konektor diagnosis.
Perhatian !
·               Hal ini tidak berlaku untuk tachometer tipe pick-up
·               Tachometer jangan terhubung dengan ground, karena dapat merusak igniter dan koil ignition.
·               Beberapa tachometer tertentu tidak sesuai dengan system pengapian kendaraan, untuk itu pastikan tachometer yang dimiliki sesuai dengan system pengapian kendaraan.
4.      Jangan membuka penutup ECU ( dapat menyebabkan kerusakan ECU )
5.      Sebelum melepas atau memasang konektor ECU pada EFI system, pastikan kunci kontak dan seluruh aksesoris dalam keadaan OFF dan kabel dari terminal negative (-) baterai telah dilepas. Jika hal ini tidak dilakukan dapat menyebabkan kerusakan ECU.
6.      Hindari komponen EFI dari benturan. Hal ini harus diperhatikan selama pemasangan dan pembongkaran komponen EFI. Hal ini juga diperhatikan pada ECU.
7.      Ketika pemasangan baterai, harus diperhatikan polaritas dari kutub-kutubnya jangan sampai terbalik / tertukar. 
Perhatian : tegangan baterai yang digunakan harus 12 volt
8.      Ketika melakukan pengukuran tahanan atau tegangan pada ECU, jangan menyentuh komponen atau terminal yang lain selain terminal yang akan diukur. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ECU.
9.      Ketika pemeriksaan dilakukan pada saat hujan, lakukan dengan hati-hati dan pastikan agar tidak ada air yang masukke konektor atau terminal, juga ketika membersihkan / mencuci ruang mesin, hindari air mengenai komponen EFI dan konektor
10.  Jika melepas atau memasang konektor ikuti langkah berikut :
1.      Lihat dan cari pengunci konektor untuk melepas atau memasang.
2.      Lepaskan pengunci, kemudian lepas konektor
Catatan : ketika melepas konektor, peganglah badan konektor dan jangan menarik kabelnya.
3.      Ketika memasang konektor, pastikan pengunci telah terpasang.
4.      Pastikan pelepasan / pemasangan konektor sesuai dengan petunjuk.
11.  Jika kendaraan dilengkapi dengan peralatan wireless, seperti HAM, CB, dan lain sebagainya. ECU telah disesuaikan dengan pengaruh tahanan luarnya, walaupun demikian akan tetap berpengaruh ( meski hanya 10 W ) pada ECU itu sendiri. Hal-hal yang harus diperhatikan :
1.      Pasang antena sejauh mungkin dari ECU
ECU berada dibawah panel instrument, untuk itu pasanglah antena pada bagian sisi samping kendaraan.
2.      Jaga jarak kabel antena minimal sejauh 20 Cm dari kabel mesin. Jangan mencampur kabel antena dengan kabel mesin menjadi satu.
3.      Aturlah antena dengan arah yang benar.
4.      Jangan memasang peralatan wireless dengan output tinggi pada kendaraan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar