Pemanggang
roti adalah peralatan listrik rumah tangga yang digunakan untuk
memanggang
roti yang telah diiris-iris berbentuk lempengan.
yang
dililitkan pada lempengan bahan tahan panas seperti asbes atau mika. Roti yang
telah diiris
dimasukkan ke dalam rongga yang tersedia, dipanaskan/dipanggang salah
satu jenis
pemanggang roti (Bread Toaster) yang banyak dipakai pada rumah tangga
ditunjukkan
pada gambar 2 – 5 berikut ini :
Gambar 2 – 5
Pemanggang roti
1.
Konstruksi Pemanggang Roti
Pemanggang
roti yang banyak dipakai di rumah tangga mempunyai konstruksi yang
terdiri dari
bagian-bagian sebagai berikut :
1. Rumah
pelindung
2. Elemen pemanas
2. Elemen pemanas
3. Dudukan
roti
Pengatur
panas dan timer
1.1. Rumah
Pelindung
Rumah
pelindung dari pemanggang roti tersebut dari bahan pelat yang
dilapisi
chrom atau dicat dengan cat tahan panas agar tidak mudah
Perlengkapan
mekanik lainnya
korosi/berkarat.
Untuk mengetahui lebih jelas bentuk dari rumah
pelindung
ini dapat dilihat pada gambar 2-6 berikut :
1.2. Elemen
Pemanas
Elemen
pemanas umumnya terdiri dari 3 (tiga) bagian yang dihubungkan
jajar/paralel
dan ditempatkan sedemikian rupa berjajar, sehingga
membentuk
dua rongga diantaranya. Elemen pemanas ini
dibuat dari
bahan pemanas yaitu kawat nikelin bulat atau pipih yang
dililitkan
pada lempengan mika atau asbes.
1.3. Dudukan
Roti
Dudukan roti
dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat dinaik/turunkan.
Menurunnya
dilakukan dengan cara ditekan (secara manual), sedangkan
gerakan naik
kembalinya terjadi secara otomatis menurut panas dan
lamanya
waktu pemanggangan yang ditentukan (diset).
1.4.
Pengatur Panas dan Timer
Pada
peralatan pemanggang roti biasanya dilengkapi dengan pengatur
panas dengan
bimetal atau dengan pengatur lamanya waktu
pemanggangan
(timer). Baik pengaturan pemanggangan dengan
menggunakan
pengatur panas dengan bimetal ataupun pengatur waktu
(timer),
pengaturannya dilakukan dengan cara memutar tombol, dengan
kedudukan
light, medium dan dark atau dengan kedudukan 1, 2 dan 3.
1.5.
Perlengkapan Mekanik Lainnya
Selain
bagian-bagian yang disebutkan di atas, pemanggang roti juga
dilengkapi
dengan bagian-bagian mekanik lainnya seperti pengangkat
roti ke
atas, bila roti telah cukup panas/waktu pemanggangannya.
2. Perawatan
dan Perbaikan Pemanggang Roti.
2.1.
Memeriksa Pemanggan Roti
Pemanggang
roti dikatakan baik bila :
kelistrikan
dengan badannya. Hal ini dapat diperiksa dengan
menggunakan
AVO meter atau dengan lampu penguji.
Pada
peralatan ini tidak terdapat hubung singkat rangkaian
untuk ini
ukur dengan AVO-meter pada ujung-ujung kabel
penghubung.
Pada saat
belum bekerja, antara elemen tidak terdapat hubungan,
bila kita
ukur dengan AVO meter akan menunjukkan nilai tahanan.
(Untuk
Toaster kecil
Bila tombol
ditekan ke bawah, antara elemen akan terhubung dan? 300 watt nilai tahanannya ?
150 ohm).
diukur
dengan AVO meter akan menunjuk nol.
Bila tombol
dinaikkan hubungan elemen pemanas terputus dan bila
2.2.
Perbaikan.
Pada umumnya
kerusakan pada pemanggang roti disebabkan oleh :
a. Kotor
karena lemak dan sisa pembakaran.
Perbaikannya
dengan cara membersihkan bagian-bagian tertentu
misalnya :
membersihkan
kontak-kontak dengan amplas halus dan
mengencangkan
kembali baut pada sambungan
b. Kesalahan
pemakaian, sehingga mengakibatkan :
Pada
terminal, yaitu membersihkan kontak dan sambungan,
dapat
diamati secara visual atau diukur dengan AVO-meter.
Bila elemen
putus diganti dengan yang baru.
Elemen
pemanas putus, untuk mengetahui elemen yang putus
buka sekerup
bagian bawah dari rumah pemanggang roti
tersebut,
periksa bagian mekanik pengangkat roti dan pengatur
panas/bimetal.
Perhatikan
pada saat membuka pegas-pegas dan sambungan
mekaniknya.
c. Kabel
Penghubung.
Perlengkapan
mekanik dari pemanggang roti rusak , untuk ini
Kerusakan
kabel penghubung ini sering terjadi karena sering
tertekuk.
Kerusakan dapat dalam bentuk kabelnya putus atau isolasi
kabel rusak.
Bila masih memungkinkan, pada tempat kerusakan saja
dipotong
atau diisolasi. Tetapi bila sudah terlalu pendek sebaiknya
diganti
baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar